Selasa, 26 Agustus 2014

KIAT PENUTUPAN ASURANSI MARINE HULL


Pada umumnya penutupan asuransi kapal seperti Marine Hull tidak semudah melakukan penutupan asuransi kendaraan atau jenis asuransi kerugian lainnya. Hal itu disebabkan karena pertimbangan besarnya biaya penggantian yang harus ditanggungkan oleh pihak asuransi apabila terjadi peristiwa kerugian yang dijamin oleh pihak asuransi. Dalam hal ini pihak asuransi harus jeli melihat dan berhati – hati dalam melakukan akseptasi dan underwriting terhadap resiko yang hendak dipertanggungkan sebab bukan hanya fisik kapal yang menjadi bahan pertimbangan, termasuk di dalamnya adalah moral hazard dari pemilik kapal itu sendiri.
Secara umum informasi apa sajakah yang diperlukan dalam penutupan asuransi kapal / marine hull?

Pada umumnya seorang marine underwriter sebelum melakukan akseptasi sebuah pertanggungan berupa kapal membutuhkan informasi yang termasuk di dalamnya menyangkut moral hazart / physical sebagai berikut:

• Tipe kapal, Tahun pembuatan kapal
• Ukuran kapal
• Status kapal (owner/ operator/ charter)
• Sejarah kepemilikan kapal
• Klasifikasi kapal (klass, non klass atau dual klass)
• Docking ( last docking, next docking, last docking report, shell expansion )
• Maintenance kapal (maintenance plan for M/E & A/E and machineries, apakah maintenance dilakukan oleh crew kapal atau pada saat kapal docking saja?)
• Crew list dan sertifikasinya
• Penggunaan kapal ( pilot boat, crew boat , tug boat, membawa batu bara … dsb)
• Trading area kapal (ocean going, inter insuler , apakah liner / tramper?)
• Jumlah fleet kapal yang dimiliki ?
• Cargo yang diangkut secara rutin.
• Status crew kapal (kontrak atau tetap, apakah ada gaji selama didarat ?)
• Berapa lama seorang crew kapal ada diatas kapal ?
• Fasilitas yang didapat oleh crew kapal dari perusahaan pelayaran dan bila mungkin salerynya.
• Apakah perusahaan pelayaran ini memiliki dock yard sendiri ?

Dalam hal ini memang sangat dibutuhkan informasi yang transparan dari kedua belah pihak sehingga apabila terjadi suatu peristiwa yang merugikan maka dalam hal ini tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Apabila kapal memiliki physical hazard dan moral hazars yang baik maka tidak ada alasan untuk menolak penutupan pertanggungan sekalipun kapal tersebut dapat dikatakan sudah tua, tetapi tentunya kondisi yang diberikan harus sesuai.

Atau sebaliknya walaupun kapal masih muda , misal usianya dibawah 10 thn, belum tentu dapat diterima dengan kondisi “ Full Term”.
Segera hubungi Gaby Yong di 0856-7177-306 atau Sharon Tio di 0821-9820-7682 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Minggu, 17 Agustus 2014

KECELAKAAN MAUT TERBURUK DI LAUT SEPANJANG SEJARAH DUNIA


Tidak menentunya kondisi cuaca di perairan lepas samudera sangat membahayakan pelayaran kapal – kapal yang ada. Semua pelayaran menjadi vakum / tertunda saat kondisi laut terlihat mengganas. Tidak ada yang dapat memprediksi apa yang akan terjadi saat kapal berlayar; bukan saja kondisi cuaca yang harus dicermati, kondisi kesiapan kapal berlayar bersama dengan nahkoda dan awak kapalpun harus benar benar diperhatikan. Berikut adalah catatan sejarah kejadian kecelakaan maut terburuk yang pernah terjadi sepanjang sejarah dunia maritim dengan menelan ribuan korban jiwa dan peristiwa tersebut tidak dapat kita lupakan.

1. MV Doña Paz
Peristiwa tabrakan maut antara MV Dona Paz yang merupakan kapal ferry penumpang dengan kapal tangker Vector pada tanggal 20 Desember 1987 telah menelan korban sebanyak 4.375 jiwa. Perjalanan MV Pona Paz dari kepulauan Samar – Filipina tidak sampai pada tujuan karena saat berada di selat Tablas diantara pulau Mindoro dan Tablas kapal bertabrakan dengan kapal tangker “Vector” yg sedang membawa 8.800 barel minyak. Muatan dari kapal tangker itu langsung terbakar dan menyambar Doña Paz. Saking ganasnya api Doña Paz tenggelam hanya beberapa menit kemudian.

2. Halifax Explosion
Ledakan dasyat yang terjadi dari sebuah tabrakan antara kapal cargo Prancis “Mont-Blanc’ yang membawa muatan penuh berisi mesiu dan bahan peledak untuk kepentingan militer dengan kapal Norwegia “The Narrows” di salah satu bagian pelabuhan Halifax telah menghacurleburkan kota Nova Scotia di Kanada yang berjarak 50 meter dari pelabuhan dengan menelan korban sebanyak 1.950 jiwa. Peristiwa naas ini terjadi pada tanggal 6 Desember 1917.

3. MV Joola
Kelebihan muatan penumpang yang seharusnya berkapasitas maksimum 580 orang dimuati hampir 2000 orang membuat kapal ferry penumpang MV Le Joola milik pemerintah Senegal tenggelam di dekat pantai wilayah Gambia pada tanggal 26 September 2002. Peristiwa pelanggaran kelebihan muatan ini telah menelan 1.863 korban jiwa meninggal dunia.

4. Kapal Uap Sultana
Kapal uap Sultana adalah kapal penumpang yang melayari sungai Mississippi hancur dalam sebuah ledakan pada tanggal 27 April 1865. Peristiwa ini tercatat sebagai tragedi terburuk dalam dunia maritim di Amerika Serikat. Diperkirakan 1.800 dari 2.400 penumpang kapal terbunuh saat salah satu dari empat boiler (tungku pemanas) meledak, Sultana tenggelam tidak jauh dari Memphis — Tennessee. Sebagian besar penumpang adalah bekas tahanan dari pasukan Konfederasi yang dikirim kembali ke rumah mereka. Ledakan akibat kebocoran dan kurangnya perawatan dari tungku pemanas menyebabkan hancurnya separuh badan kapal dan batu bara panas yang beterbangan membakar habis sisa badan kapal.

5. RMS Titanic
Peristiwa fenomenal kecelakaan maut yang menenggelamkan kapal mewah RMS Titanic di Samudra Atlantik Utara pada tanggal 15 April 1912 ceritanya tak pernah lekang oleh waktu. Tenggelamnya Titanic akibat menabrak sebuah gunung es pada pelayaran perdananya dari Southhampton Inggris menuju New York City telah menyebabkan kematian sebanyak 1.514 orang yang di dalamnya terdiri dari sejumlah orang terkaya di dunia saat itu.

6. RMS Empress of Ireland
Kecelakaan yang menelan 1.012 korban jiwa pada penumpang RMS Empress of Ireland terjadi di Saint Lawrence River pada tanggal 29 May 1914 setelah kapal RMS Empress of Ireland mengalami tabrakan laut / collision dengan the Norwegian collier SS Storstad.

7. MS Estonia
MS Estonia sebelumnya bernama MS Viking Sally (–1990), MS Silja Star (–1991), dan MS Wasa King (–1993) adalah kapal ferry buatan Jerman tahun 1979. Musibah karamnya kapal MS Estonia terjadi pada tanggal 28 September 1994 waktu tengah malam saat berlayar menyeberangi Laut Baltik dalam perjalanannya dari Tallinn-Estonia menuju Stockholm-Swedia . Saat itu kapal membawa 989 penumpang dan awak kapal dan menelan 852 korban jiwa.

Tidak ada satupun yang dapat menyangka kapan datangnya musibah dan bahaya yang mengancam jiwa dan kerugian harta. Namun untuk meminimalisasi kerugian para pemilik kapal dapat memberikan perlindungan asuransi marine hull bagi rangka kapal dan mesinnya juga dapat memberikan perlindungan bagi barang kiriman / bawaan melalui laut dengan marine cargo. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi segera Sharon Tio di 0821 98207682 atau Gaby Yong di 0856 7177 306 atau kunjungi web kami lainnya di www.mitraca.com